Makalah Diskusi Perilaku Sosial Tawuran Antara Kelompok Pelajar
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
|
Makalah Diskusi
Topik:Perilaku Sosial Tawuran Antara
Kelompok Pelajar
Tanggal
Penyerahan Makalah: 8 Februari 2013
Mata
Pelajaran : Bahasa Indonesia
|
Kata
Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada
Allah SWT tuhan yang maha esa atas segala taufik dan hidayah Nya, sehingga
karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.
Makalah yang berjudul Perilaku Sosial Tawuran Antara
Kelompok Pelajar ini
merupakan hasil penyusunan saya juga dibantu oleh teman-teman yang
telah memberikan bahan sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Manfaat dari penulisan makalah
ini adalah sebagai pembuka cakrawala bagi semua kalangan baik pemerintah,
masyarakat maupun keluarga untuk dapat bekerja sama dalam menyiapkan
kader-kader dan generasi bangsa, untuk mengurangi tingginya tingkat agresivitas
maupun kenakalan remaja khususnya pada perkelahian massal yang kerap kali
dilakukan oleh para remaja kota. Memberikan solusi dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Saya sangat menyadari karya tulis ini
banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu saran dan masukan dari pembaca
dan rekan-rekan saya harapkan semoga dapat memberikan nilai tambahan bagi kita
semua.
Daftar
Isi
Penyusun
..............................................................................................1
Kata Pengantar
.....................................................................................2
Daftar Isi
..............................................................................................3
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
...................................................................4
1.2 Rumusan Masalah
..............................................................5
1.3 Tujuan ................................................................................5
1.4 Metode
Penulisan……………………………………...........5
Bab 2 Pembahasan (isi)
2.1 Pengertian Tawuran
……………………………………………………………………………….6
2.2 Penyebab-penyebab
Tawuran ………………………………………………………………7
2.3 Dampak Akibat
Tawuran ……………………………………………………………………….9
2.4 Cara-cara untuk menghindari
Tawuran……………………………………………………9
Bab 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
.......................................................................10
3.2 Kritik dan Saran
.................................................................10
Daftar Pustaka
...................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Tawuran
sering dilakukan pada sekelompok remaja terutama oleh para pelajar seolah sudah
tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi ditelinga kita.
Banyaknya tawuran antar pelajar di kota-kota besar di Indonesia merupakan
fenomenayang sudah biasa bagi kalangan pelajar tersebut. Perkembangan teknologi
yang terpusat pada kota-kota besar mempunyai korelasi yang erat dengan
meningkatnya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja kota. Banyaknya
tontonan yang menggambarkan perilaku agresif dan games yang bisa dimainkan di
play station atau komputer diduga bisa mempengaruhi perilaku. Inti dari
pengaruh kelompok terhadap agresivitas pelajar di kota besar seperti Jakarta
atau terhadap agresivitas antar etnik di Bosnia Herzegovina adalah sama, yaitu
identitas kelompok yang sangat kuat yang menyebabkan timbul sikap negatif dan
mengeksklusifkan kelompok lain.
Tawuran antar pelajar
semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng, Perilaku anarki selalu
dipertontonkan di tengah-tengah masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau
perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan mengganggu ketenangan masyarakat,
sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu takut dengan geng atau
kelompoknya, padahal seorang pelajar seharusnya tidak melakukan tindakan yang
tidak terpuji seperti itu.
1.2 Rumusan
Masalah
A.
Pengertian Tawuran
B.
Penyebab-penyebab
Tawuran
C.
Dampak Akibat
Tawuran
D.
Cara-cara untuk
menghindari Tawuran
1.3 Tujuan
Ø Untuk
mengetahui faktor-faktor penyebab tawuran dan dampak nya
Ø Sebagai
pengetahuan pembaca mengenai arti penting nya kedekatan dengan keluarga dan
yang paling terpenting adalah kedekatan dengan TUHAN
Ø Untuk
menghimbau pada pembaca untuk “STOP TAWURAN” yang hanya merugikan diri sendiri
dan orang lain, karna banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan dan lebih
bermanfaat daripada tawuran.
1.4 Metode
Penulisan
Dalam membahas makalah ini penulis
menggunakan metode media teknologi. Metode media teknologi adalah penelitian
yang mengutamakan penggunaan internet sebagai tempat untuk mendapatkan informasi-informasi
atau data-data melalui computer.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian
Tawuran
a)
Menurut Wikipedia
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang
sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di
kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari
hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok.
Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial berupa
perkelahian
b)
Menurut KBBI
Dalam kamus bahasa
Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak
orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga
pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
Secara psikologis,
perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu
bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal
perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional
dan sistematik.
1. Delikuensi
situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan”
mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan
untuk memecahkan masalah secara cepat.
2. Delikuensi
sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu
organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu
yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh
kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.
Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung
membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja
bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi
karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.
2.2
Penyebab-penyebab Tawuran
Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar antara lain disebabkan karena ;
A Faktor Internal
Faktor internal ini
berhubungan dengan pribadi siswa, yaitu perilaku yang berkaitan erat dengan
kebiasaan buruk yang terus berkembang dan tidak adanya pengawasan dari orang
lain, kurangnya komunikasi yang baik sehingga dalam suatu permasalahan tidak
bisa terselesaikan dengan baik pula, kurangnya pengetahuan yang komplek
terhadap aspek lingkungan sekitar , antara lain : agama, sosial, budaya,
ekonomi, dll, serta ketidakstabilan emosi yang tidak bisa dikendalikan disaat
sesorang butuh pengakuan atas keberadaannya.
B
Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini
adalah faktor yang datangnya dari luar, yang sangat mempengaruhi individu,
antara lain ;
a) Faktor Orang Tua
atau Keluarga
Peran serta orang tua
atau keluarga sangatlah penting, karena didikan pertama berasal dari sini. Maka
dari sinilah dituntut peran orang tua dalam mendidik anaknya dengan benar,
karena orang tua akan menjadi teladan untuk anak-anaknya, pendidikan moral, rasa
kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya bisa membuat anak merasa menjadi
pribadi yang baik dan anak akan merasa nyaman, serta keharmonisan atau
kedekatan antara orang tua dengan anak sangatlah dibutuhkan untuk membangun
komunikasi yang baik dari sedini mungkin.
b) Faktor Sekolah
Sekolah merupakan
tempat untuk menuntut ilmu, namun tidak bisa dipungkiri bahwa asal mula
pemilihan sekolah bisa berdampak baik/buruk untuk para siswanya, jadi jangan
salah pilih.
Sekolah tidak hanya
untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga pandai
secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri
menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi
tidak baik.,sebagai contoh perilaku seorang guru haruslah menjadi teladan bagi
murid-muridnya dan pengawasan yang ekstra saat berada dilingkungan sekolah .
c) Faktor Lingkungan
dan masyarakat
Selain faktor
keluarga dan sekolah, faktor lingkungan juga sangatlah penting baik itu
lingkungan disekitar rumah ataupun sekolah, karena dalam kesehariannya seorang
individu haruslah bersosialisasi, dalam hal ini bisa diartikan sebagai teman
sepermainan. Apabila kita berada dalam lingkungan yang kurang baik maka secara
lambat laun apabila kita tidak bisa mengendalikan atau mengontrol diri maka
akan terbawa ke pergaulan yang kurang baik juga, begitupula sebaliknya, dan
sering terjadi peristiwa dimasyarakat yang bersifat kriminal bisa langsung
dilihat dengan media-media seperti tv, radio, sosial networking,dll , hal ini
juga bisa membuat pola fikir seorang siswa tersulut bilamana tidak bisa
membedakan mana yang baik dan yang benar.
2.3
Dampak akibat tawuran
Dampak-dampak yang ditimbulkan akibat tawuran antara lain sebagai berikut :
-
Kerugian Fisik , seperti cidera ataupun kehilangan nyawa
-
Kerugian Non Fisik, seperti rusaknya sarana-sarana ditempat kejadian tawuran
-
Rasa malu orang tua dan pihak sekolah atas ketidakberhasilan mendidik anak
didiknya
-
Tidak respeknya orang-orang disekitar
-
Proses pembelajaran yang tertunda, dikarenakan skorsing ataupun di keluarkan
dari sekolah
-
Dipenjarakan
-
Menurunnya moralitas para pelajar
2.4
Cara-cara untuk menghindari tawuran
a)
Memberikan pendidikan moral yang baik
b)
Adanya Figur yang menjadi teladan, yang bisa memberikan contoh yang baik,
seperti orang tua, guru ataupun teman)
c)
Orang tua memberikan perhatian lebih dengan mengakui keberadaannya
d)
Menggunakan waktu luang dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang
diselenggarakan oleh sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, seperti olahraga,
kegiatan musik, les, atau mengikuti suatu organisasi yang bermanfaat.
e)
Lebih dekat dengan keluarga, karena banyak hal yang bisa didiskusikan dan bisa
dipecahkan bersama-sama.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Permasalahan
yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah sepele,
dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yangterjadi belakangan ini, hal
ini sangat disayangkan karena tidakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan
eksistensi diri para pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar
pelajar.
kita harus semakin prihatin akan
peristiwa yang terjadi disekitar kita, karena banyak faktor yang melatar
belakanginya, antara lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan
faktor eksternal, seperti ; orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam
hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting dalam mendidik anak, karena
teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang anak menjadi baik, begitupula
sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga sangat diharapkan,
dimana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.Perkelahian
terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi.
Biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat
kekerasan makin mewabah di mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita
telah menjadi momok tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang makin tak
karuan ini. Karena para remaja nantinya akan jadi generasi akan menjadi penerus
bangsa ini dan mampu menjadi pemimpin keluarga masa kelak mendatang. Banyak hal
yang bisa dipelajari dari peristiwa ini, selain dari dampak yang tentunya
sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, serta cara-cara yang
bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.
3.2 Saran
Dalam
hal ini pembinaan dan bimbingan baik dari pihak orang tua maupun sekolah harus
lebih berperan aktif dalam menanggulangi aksi tawuran antar pelajar. Pada pihak
orang tua harus lebih intensif dalam memberikan arahan baik yang bersifat
mendidik maupun yang bersifat pengajaran mengenai nilai dan moral bagi anak.
Pihak sekolah pun dalam hal ini juga tidak kalah penting peranannya dalam
pendidikan karakter anak dan adapun anak berkarakter tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka kerjasama dalam perbaikan karakter siswa adalah tugas bersama.
Pihak masyarakat dan pemerintah daerah pun sangat dibutuhkan peranannyadalam
pengawasan di sekitar lingkungan sekolah maupun ditempat umum.
Daftar
pustaka
http://blog.tp.ac.id/fenomena-tawuran-antar-pelajar
Http://iftitahnj.blogspot.com/2011/06/makalah-tawuran-pelajar.htmlhttp://andesmario91.blogspot.com/#!/2012/10/makalah-isd-perilaku-sosial-tawuran.html